Isi hati.

Segala rindu yang tertahan. Rasa lelah untuk aku dapat terus bertahan. Hasrat yang tak dapat diungkapkan. Untuk semua kerinduan.


Memang begitu menyakitkan saat aku memiliki orang yang begitu dicintai, tapi memeluknya saja aku tak mampu. Untuk berbagi cerita saat rasa lelah menunggu kamu kembali pulang, sering hadir dalam benakku.


Kamu terlalu jauh untuk dapat kusentuh. Aku menunggumu pulang dengan atau tanpa kabar. Penuh getir yang melanda kepahitan hati saat sendiri tanpa kamu yang tercinta. Harus kutekan dalam-dalam rasa rindu yang menggebu. Harus aku rapihkan serpihan kenangan manis yang kau tinggal saat harus bergegas pergi. Sering kali kau hadir dalam mimpiku, namun saat tersadar, kau tetap tidak ada di sampingku.


Aku, dia, mereka, kita, kami semua menyadari kalian pergi untuk mengejar cita-cita. Untuk menata masa depan agar menjadi cerah luar biasa. Kalian pergi untuk membahagiakan keluarga serta orang-orang tercinta. Dan harus mengorbankan cinta yang selama ini kau jaga dengan amat baik, kamu ingin aku untuk menunggu.
Dengan sangat sadar bahkan terlalu sadar aku melihat kau pergi.
Membalikkan badan dengan gagahnya.
Melangkahkan kaki dengan penuh kepastian.
Mulut yang tak berhenti berdoa.
Tekad yang bulat mengejar cita-cita.
Dan hati yang merintih dengan penuh tangisan harus meninggalkan kami.



Kadang aku membenci jarak yang memisahkan. Kita dituntut untuk berjarak sementara dan menyatukan untuk selamanya. Ini adalah awal agar aku mulai terbiasa menunggumu pulang atau hingga akhirnya kau tak akan sama sekali kembali pulang.

Tak perlu kau jelaskan bagaimana sakitnya berjuang disana.
Tak perlu kau jabarkan betapa pedih fisikmu terbakar.
Tak perlu kau katakan betapa kamu tertatih ingin segera pulang.
Tak perlu kau beritahu betapa mental yang kau punya sudah terubah selama kamu berada disana.
Tak perlu kau bisikkan sejuta kata rindu yang selama ini kau pendam.
Aku juga merasakan segala beban dan harapan yang kau taruh dibahumu.

Berjuanglah hingga akhir. Sampai kau dapat langkah pertama pada cita-citamu.
Aku akan tetap menunggu dan terus mencoba menepis rasa ragu kepada kamu.
Rasa lelah saat menunggu seringkali menghampiriku.
Namun dengan keyakinan serta cintamu aku bertahan untuk tetap menunggu.

Kau tak perlu khawatir bagaimana aku dapat menunggumu,
Kau tak perlu termenung akan kesedihanku tanpa dirimu.
Tetaplah kau jaga apa yang sudah kau miliki saat ini.
Karna jika suatu waktu kamu melepasnya, mungkin itu tak akan pernah kembali lagi.


Kekasihku yang kini telah menjadi milik Negara seutuhnya.
Jagalah matamu untuk selalu mengawasi apapun yang akan terjadi, sekalipun itu buruk dalam hal kecil. Karna kau ditugaskan bukan hanya untuk mengawasi dirimu, tapi juga Negara ini.
Jagalah tanganmu agar selalu siap menopang senjata, kapanpun kau dibutuhkan untuk menjaga negara ini, kau diharuskan untuk selalu mengetahui dimana letak senjatamu.
Jagalah kakimu, karna saat kau bertugas menolong orang lain & melindungi diri kau akan menggunakan kakimu setiap saat. Negara begitu butuh kakimu untuk melangkah.
Jagalah mentalmu agar selalu kuat menghadapi sesuatu yang mungkin akan menghantam dirimu dengan hebatnya. Kau takkan tahu kapan hal buruk pada negara ini terjadi.
Kuatkanlah hatimu, agar dapat menerima dengan lapang dada atas hal yang terjadi dalam hidupmu, sekalipun itu hal yang tak kau inginkan.
Dan jaga hatimu untuk seseorang yang menunggumu pulang dengan sejuta cerita cinta yang baru.

I will be here  patiently waiting.



Dan yang tak pernah aku lupakan adalah saat kita mulai harus dipisahkan, kau menggenggam tangan ini dan membawaku dalam pelukkanmu. Memberi ciuman pada kening ini dan mulai meyakinkanku, bahwa kau pergi untuk cita-cita dan negara lalu kembali pulang untuk cinta.


Semoga kamu tidak pernah melupakan kemana arah untuk kembali pulang.


Yang selalu menyebut namamu dalam doa, serta mencintaimu sepanjang waktu berjalan, MP♥

Comments

Popular posts from this blog

One of the best thing in 2012!

Hiduplah Dengannya.

Inilah Aku Saat Kamu Tak Ada.