Posts

Showing posts from 2016

Hiduplah Dengannya.

Image
Sam Smith - How Will I Know  Ketika puing-puing kenangan yang tersisa masih berputar, tinggal aku yang meratapi bekas jejak langkah kepergiannya. Mungkin sudah dua tahun kami sepakat berpisah, tujuh bulan terakhir benar-benar putus tanpa sepatah kata. Setelah sekian lama tak hadir pada hariku yang ceria, tiba-tiba malam itu angannya meraih ragaku lewat mimpi. Tak ada tanda sebelumnya mengapa ia datang begitu nyata melalui mimpi yang seperti angan. Kupikir takkan ada lagi temu dalam bentuk apapun. Namun bukan ternyata aku salah, karna kadang mimpi seperti tampak bercanda. Saat dimana mimpi itu bagai nyata yang ingin kusegerakan berakhir, tapi kulit di bawah jemariku lebih dulu menyentuh hangat tengkuk lehernya. Hangat. Gugup. Penuh kasih juga takut. Aku harus mendongak agak ke atas untuk meraih tatapan tajamnya yang masih gemar kupandang. Memang bukan bagian kesukaanku lagi setelah terakhir kita berpisah. Namun siapa sangka ternyata kehadirannya yang tak terduga mengun

Susah Bersama Tuhan

Image
Pada bagian kosong di sudut ruang kamar, aku bagai partikel-partikel yang bergerak bebas dalam kehampaan. Seperti dipaksa untuk tetap tunduk pada kerasnya hidup. Bagai sengaja dibuat jauh dengan bahagia. Rasanya ingin berontak kepada takdir. Terjebak dalam hidup yang gelap bagai bernafas tanpa hasrat dan keinginan. Tampak buta seperti otak tanpa pengetahuan. Kesedihan ini lahir dari terpampang jelasnya hidup mewah yang dilapis ‘kebahagiaan’ orang-orang di sekelilingku. Mereka terlihat baik-baik saja tanpa harus menyisihkan waktu untuk berdoa. Aku yang tak pernah berhenti menyisihkan waktu kurang dari satu jam untuk berbincang dengan Tuhan, justru punya bertubi-tubi kesusahan. Namun ada hal yang tak diketahui oleh mereka makhluk pecinta kenikmatan duniawi. Firman Tuhan berbisik pada telingaku, bahwa kebahagiaan orang fasik adalah semu. Jika aku memperhatikan, maka tempat ia sudah tidak ada lagi. Tuhan bilang orang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan y

Semakin Jauh

Image
Now Playing - Austin Mahone "Someone Like You" Kepada langit gelap yang diselimuti awan abu-abu, aku menatap ke atas melalui atap rumah yang transparan. Tidak ada putih awan yang  bermain di atas. Hanya kekelaman yang senang bersinggah disana hampir 30 menit terakhir setelah letihku bisa dihempaskan ke atas tempat tidur di kamarku yang nyaman. Aku tidak sedang membahas hujan deras yang sebentar lagi turun. Hanya begitu terkesima bahwa sore ini aku dan semesta punya suasana hati yang sama. Jauh dari kecerahan yang bisa membuat langkah ini mudah untuk maju ke depan. Saat ini rasanya lebih nyaman mengumpat di balik tembok berwarna gelap agar tak terlihat. Pandangaku sedang tak mampu mencari arah. Petunjukku hilang entah kemana. Kini hidupku sedikit (lebih banyak) sulit untuk menghadapi kenyataan. Aku pun tidak tahu apa aku terlalu bodoh untuk berusaha menyimpan perasaan yang entah akan terbalaskan atau sebaliknya. Meski sejujurnya aku siap gila bila harapan-harapa

Kepergian Akan Membawamu Kembali Pulang.

Image
NOW PLAYING - DEPAPEPE "TIME". Kepada cahaya yang hampir padam di atas awan telah kupanjatkan sepatah dua patah kalimat kepada Tuhan. Rasanya aku ingin menangisi sebuah kepergian yang akhirnya akan membuat ia kembali sesekali. Langit semakin abu-abu lalu gelap meyelimuti sore itu. Hari pertama tahun 2016. Tatapanku membeku pada tumpukkan barang yang rapih di dalam kardus-kardus cokelat berisi baju, buku, sepatu juga barang berharga lainnya yang memiliki cerita. Aku diam dan termenung haru di hadapan semuanya.  Cukup berat untuk melepaskan sesuatu yang sudah lama menetap. Tidak hanya menjadi halaman terbaik untuk menuliskan kisah cerita tetapi juga sebagai rumah yang selalu membuatku ingin kembali pulang ketika kehadirannya datang. Memasuki tahun keempat mengenal ia dengan baik adalah cara Tuhan menganugerahkan “karya”-Nya berperan dalam hidupku. Ia menjadi tempat ternyaman untuk bersandar setelah keluarga yang kupunya.  Tuhan   begitu apik membiarkan l