Lima Tahun Tanpa Kita.
Tak kusangka sampai pada akhirnya aku
bertumpu ditanggal dan bulan yang sama. Iya. Aku masih memaftawakannya. Dan
mungkin akan terlalu angkuh jika kuakui sekarang bahwa aku telah membenamkan
semuanya.
Sesungguhnya aku mulai terbiasa.
Ketika kamu tak ada untuk menenangkan dan meyakinkanku bahwa akan ada hal yang
tidak baik-baik saja terjadi, namum tetap dapat dilewati. Aku mulai terbiasa
untuk tidak merasakan kerinduan yang mencekam jiwa ini sampai menyiksa batinku
karna tak ada kamu dalam pandanganku. Aku mulai terbiasa, bahkan ketika kamu mulai
singgah sebentar dan lagi – lagi kamu harus secepat itu meningalkan. Aku sudah
terbiasa, seharusnya kau peduli akan hal itu yang kubangun dengan senak
bermuram durja.
Angin sore ini merebahkan air hujan dengan
derasnya. Perasaanku seperti terbawa apa saja yang diawali sejak lima tahun
lalu. Diseretnya aku perlahan oleh kenangan itu. Aku berusaha memerangi hatiku
saat namamu semakin terdengar jelas. Semakin lantang terdengar. Meregang jiwaku
agar mengudara bersama kenangan yang ada. Harus kuakui bahwa aku menikmatinya.
Bukan karena aku ingin mengulang semua yang sudah berlalu. Hanya aja saja
terlalu berharga semua kenangan serta pelajaran yang telah banyak merekat bagi
pribadiku. Maka kunikmatilah saat kenangan itu menyongsong jiwaku dengan
perlahan.
Lima yang tanpa kita tepat dihari
ini. Ternyata aku dan kamu harus melewatinya dengan tidak bersama. Kini aku dan
kamu sudah berdiri saling berantara. Ada sekat yang berdiri dengan kokohnya.
Tak mengizinkan kita untuk kembali. Bahkan hanya sekedar untuk menyapa. Nikmatilah
perpisahan yang telah berlalu, wahai engkau yang dulu sering kali kupanggil
sayang. Lima yang tanpa kita akan menjadi awal dimana kebersamaan yang dulu
menjadi cita-cita untuk selamanya dapat beriringan tak mungkin ada. Bukan karna
harapanku agar kita mengembari takdir yang berbeda dengan doaku. Tapi karena
memang ada yang tak dapat kita jalani bersama sampai waktu yang tak dapat kita
tentukan. Aku bertekuk lutut akan payahnya usahaku menghadapi hal-hal yang tak
kuingini. Begitupun dengan kamu. Menyerahlah pada kenyataan. Berpihaklah kali
ini pada takdir yang tak pernah kita harapkan walau hanya segelintir.
Bersukacitalah dengan tanpa adanya
aku disana. Tetaplah tangguh seperti dulu saat masih mampu kau rangkul hangat
pundakku. Mungkin ragaku tak dapat menemanimu sepanjang hidup. Tapi akan ada
rasa tulus dari lubuk hati terdalamku yang menemani harimu dan semoga nantinya
akan ada sosok baru dari Tuhan menggantikanku.
Berbahagialah saat Tuhan mengirimkan
pribadi yang baru dalam hidupmu untuk dicintai. Semoga kasih sayang nya dapat
melampaui yang kupunya. Berhentilah mencari sosok yang sama seperti apa yang
tak dapat kau miliki saat ini. Karna Tuhan hanya menyediakan satu dan kau
takkan miliki itu. Berjalanlah dengan rupa yang baik. Cintailah dia melebihi
yang pernah kau lakukan. Ada doa dariku yang akan melampiri harimu. Dan jangan
sesering mungkin untuk berpaling ke belakang. Biarlah aku dan kamu saling
memanggul takdir yang tak sejalan dengan harapan. Menolehlah sesekali ke
belakang hanya untuk menguatkan langkahmu, “Ya, aku pernah jatuh selemah itu
karna kehilangan. Dan aku mampu berjalan sejauh ini untuk bangkit menata
hidupku agar jauh lebih baik lagi”. Langkah ku harus tetap ke depan, begitu pun
dengan kamu. Ingatlah bahwa perjuangan yang telah kita lalui takkan terbengkalai
begitu saja. Rancangan kita untuk dapat terus jalan bergandengan memang tak
sesuai dengan kehendak-Nya. Namun yakinlah bahwa akan ada pengandaian yang tak
pernah kita kira, dengan sendirinya
menghampiri lalu membawa raga serta hati yang terluka akan perpisahan menuju
suatu rasa kelegaan.
Seandainya lima yang tanpa kita ini
tak pernah ada, mungkin kebahagiaan yang tiada taranya masih enggan menampilkan
diri. Bersyukurlah atas perbedaan yang pernah menyatukan sekaligus memisahkan
kita. Sejak lima tahun yang lalulah aku dan kamu mulai belajar untuk melengkapi
dan menghargai apa yang tidak dapat diyakini oleh banyak orang. Kini kita harus
memapak masa depan yang lebih cerah. Tetaplah berusaha dan berdoa. Jiwaku
merindukanmu dan itu akan sering terjadi. Selamat lima kali menghadapi tanggal
dan bulan yang sama, kamu.......
Comments
Post a Comment